Khutbah Jumat Terpendek di Akhir Ramadhan: Persiapan Menyambut Berakhirnya Puasa

Khutbah Jumat Terpendek di Akhir Ramadhan: Persiapan Menyambut Berakhirnya Puasa

Pidato Jumat terakhir di bulan Ramadhan yang pendek ini menjadi kesempatan berharga bagi umat Muslim untuk merenungkan perjalanannya dalam menjalankan ibadah selama satu bulan penuh.

Jum’at secara khusus adalah hari yang mempunyai keistimewaan luar biasa, apalagi bila jatuh pada tanggal spesial.
akhir Ramadhan
.

Dalam agama Islam, Jumat dikenal dengan sebutan “Sayyidul Ayyam” (penguasa hari-hari), sedangkan Bulan Ramadhan merupakan bulan yang dipenuhi berkat dan di mana terdapat Malam Lailatul Qadr, suatu malam yang nilainya melebihi ribuan bulan lainnya.

Pada
khutbah
Merkam Jumat terakhir Ramadhan, kebiasaan umat Islam diminta mengulangi peribadatan, permohonan ampun, serta doa agar segala amalan saat bulan mulia tersebut dikabulkan.

ContohPidatoPenutupRamadanPendek

Khutbah Jumat terakhir Ramadhan yang pendek idealnya harus menarik perhatian jemaah agar dapat mengoptimalkan waktu tersisa dalam Bulan Suci Ramadhan.

Berikut ini contoh
khutbah
Ringkasan pendek tentang Jumat terakhir di bulan Ramadhan yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mempersiapkan Jumat penutup Ramadhan:

Contoh 1: Menyudahi Bulan Ramadhan dengan Iman Yang Kuat

Khutbah Pertama Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Mari kita tingkatkan ketaatan terhadap Allah SWT dengan mengikuti perintah-Nya dan menghindari larangannya. Tak lama lagi, kita akan berpaling dari bulan Ramadhan, bulan yang dipenuhi berkah dan ampunan. Bulan ini telah membimbing kita untuk meningkatkan ibadah, meredam hawa nafsu, serta bertambahnya perilaku baik dalam diri kita.

Allah SWT berkata di dalam Al-Quran:

Dan sembahlah kepada Tuhanmu hingga datang kepadamu yang pasti.

Tetaplah menyembah Tuhanmu sampai kematian menjemputmu.

Artinya: “Sembahlah Tuhan-Mu hingga kau mendapatkan keyakinan (tentang kematian)” (QS. Al-Hijr: 99).

Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa ibadah tak boleh terbatas pada Bulan Ramadhan saja. Apabila kita dapat menjalankan puasa, sholat tahajud, serta sedekah selama bulan suci ini, hendaknya kegiatan baik itu juga dilakukan secara kontinyu di bulan-bulan lainnya. Harapannya adalah agar kita tidak menjadi bagian dari mereka yang cuma giat dalam beribadah ketika Ramadhan, namun kemudian lengah lagi seusai bulan tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

Perbuatan yang paling dicintai Allah adalah yang konsisten walaupun sedikit.

Amalan yang senantiasa dilakukan dan sedikit saja tetapi dicintai Allah lebih baik.

Pesan tersebut berbunyi: “Perbuatan baik yang amat disukai Allah ialah perbuatan yang konsisten walaupun hanya sedikit.” (Diriwayatkan dalam HR. Bukhari dan Muslim)

Maka marilah kita terus menjaga niat ibadah kita walaupun Ramadhan sudah usai. Gunakan momen ini sebagai kesempatan untuk menyempurna diri serta menambah ketakwaan kita. Khutbah Kedua Hadirin Jamaah Jumat Yang Mulia Allah,

Segera kita akan menyudahi bulan Ramadhan. Mari kita memohon kepada Allah supaya semua amalan ibadah kita diterima pada bulan ini. Berdasar pengajaran Rasulullah SAW, marilah kita ucapkan doa sebagai berikut:

Ya Allah, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Berilah ampun kepada kami, sungguh Engkaulah Yang Menerima Tobat lagi Maha Pengasih.

Ya Allah, terimalah dari kami ini karena Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Dan ampunilah atas kesalahan kami sebab Engkau adalah Pemberi Ampunan yang Penyayang.

Artinya: “Ya Allah, terimalah ibadah yang telah Kami lakukan, Sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Mengudengarkan dan Maha Mengetahui. Terimalah pula pertobatan Kami, karena sesungguhnya Engkau adalah Tuhan yang Maha Menerima Pertobatan dan Maha Pengasih.”

Harapan kami adalah kita semua dapat terus bertahan dalam menjalankan amalan baik meski bulan Ramadhan telah usai. Mari doakan agar Tuhan Yang Maha Esa memberi kesempatan kepada kita untuk berkumpul lagi dengan Ramadhan pada masa-masa datang, selalu diberi kesehatan serta iman yang teguh.

Saya mengatakan hal ini dan meminta ampun dari Allah untuk diri saya sendiri dan kalian semua. Maka mintalah ampunan daripadanya, sungguh Dia-lah yang maha pengampun lagi penyayang.


Contoh 2: Memelihara Semangat Ramadhan Usai Bulan Puasa Selesai

Khutbah Pertama Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Mari kita meningkatkan ketaatan terhadap Allah SWT dengan menaati semua perintah-Nya serta menghindari setiap larangan-Nya. Sudah tiba di akhir bulan Ramadhan, bulan yang dipenuhi berkah dan ampunan.

Segera, kami akan meninggalkan bulan yang sangat indah ini. Namun, pertanyaannya adalah: Apakah Ramadhan kali ini sudah memberikan dampak nyata pada hidup kita?

Allah SWT berkata di dalam Al-Quran:

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

La‘allakum tattaqūn.

Artinya: “Supaya kamulah yang bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Sasaran pokok dari berpuasa adalah agar kita dapat menjadi hamba yang bertakwa. Apabila usai bulan Ramadhan, kita tetap belum terbiasa dengan ibadah, masih acuh terhadap salat, serta ragu-ragu untuk memberi sedekah, maka sudah seharusnya kita mempertanyakan kepada diri sendiri: apakah Ramadhan sungguh-sungguh telah merubah kita menjadi insan yang lebih unggul?

Rasulullah SAW bersabda:

Siapa yang berpuasa Ramadan dengan iman dan penuh harapan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.

Pada bulan Ramadhan dengan niat berpuasa, dosa-dosa yang dilakukan sebelumnya diampuni untuk orang tersebut.

Pesan ini berkata: “Siapa pun yang menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan dengan keyakinan tulus dan memperoleh harapan ridho serta balasan dari Allah SWT, maka dosa-dosa mereka yang terdahulu akan dimaafkan.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim).

Ramadhan merupakan tempat belajar rohani yang mendidik kita dalam hal ketahanan diri, disiplin waktu, serta perhatian pada orang lain. Akan tetapi, ilmu tersebut seharusnya tak hanya dipraktekkan selama bulan Ramadhan saja.

Apabila kita dapat berdiri semalam untuk shalat tahajjud pada bulan ini, kenapa tidak bisa mempertahankannya bahkan hanya dengan dua rakaat pasca Ramadhan? Bila kita sanggup meredam kemarahan serta menjaga lidah selama bulan ini, mengapa tak bisa menerapkan hal tersebut ke bulan-bulan yang lainnya?

Pembicaraan Kedua Ya Keluarga Jemaah Jumat Yang Bahagia,

Ramadhan kemungkinan besar akan cepat berlalu, namun kebiasaan baik yang terbentuk selama bulan suci ini perlu kita jaga dengan tekun. Jangan sampailah kita menjadi hamba yang hanya giat dalam ibadah ketika Ramadhan tiba dan kemudian mengabaikan semua itu sesaat setelahnya.

Allah SWT berfirman:

Dan janganlah kamu menjadi seperti wanita yang setelah menguatkan benangnya dengan kuat lalu memutuskannya menjadi sebongkah kecil.

Janganlah kamu menjadi seperti wanita yang setelah memintal benangnya kuat dengan tekad, kemudian menjadinya patah-patah karena lemahmu.

Artinya: “Janganlah kalian bersikap sebagaimana wanita yang memutuskan benangnya setelah ditenun dengan erat.” (QS. An-Nahl: 92)

Pasal ini menjelaskan tentang seseorang yang sudah bekerja ekstra untuk menciptakan suatu hal, namun kemudian meruntuhkan hasil jerih payah tersebut dengan tangan mereka sendiri. Kita harus berhati-hati agar tidak ikut menjadi orang yang sama; meskipun mungkin pernah giat dalam membentuk rutinitas ibadah selama bulan Ramadhan, jangan sampai usaha itu sirna begitu saja ketika bulan tersebut telah berakhir.

Rasulullah SAW juga bersabda:

Perbuatan yang paling disukai oleh Allah adalah yang berkelanjutan meskipun sedikit.

Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang konsisten meskipun sedikit.

Pesan ini berbunyi: “Perbuatan yang paling disukai Allah ialah perbuatan yang konsisten walaupun hanya sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Maka dari itu, marilah kita jaga kedisiplinan menjalani kebaikan yang sudah terbentuk selama Ramadhan. Jangan sampai Ramadhan berlalu begitu saja tanpa memberi dampak pada hidup kita. Mudah-mudahan kita bisa tumbuh menjadi hamba-hamba Allah yang semakin shaleh dan bertakwa usai mengarungi bulan mulia ini.

Ya Allah, terimalah puasa kami dan ibadah malam kami, serta jadikanlah kami termasuk orang-orang yang bertakwa.

Ya Allah, terimalah puasa kami dan sajadah kami serta jadikanlah kamisebagai orang-orang yang bertakwa.

Artinya: “Ya Allah, terima lahajat pujaan kita ini dan sertakanlah kami dalam golongan mereka yang berbakti kepada-Mu.”

Saya menyampaikan pendapat ini dan meminta ampun kepada Allah untuk diri saya sendiri serta bagi kalian semua. Maka berdoalah agar mendapatkan pengampunan-Nya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Khutbah Jumat
Singkatnya di akhir bulan Ramadhan ini ditargetkan sebagai peringatan untuk meningkatkan ibadah menjelang penutupan Ramadhan.

Khutbah Jumat
Ringkaslah akhir bulan Ramadhan dengan menyisipkan motivasi, memberikan contoh nyata, serta dilengkapi dalil-dalil pendukungnya.

Khutbah singkat Jumat akhir
Ramadhan
Yang padat akan mengantarkan ummat menuju kesadaran rohani yang tinggi. Mudah-mudahan kita semua mendapatkan berkah bulan Ramadhan tersebut.
Lailatul Qadar
.

Related posts