– Sebuah penelitian baru menunjukkan, air yang ada di muka Bumi kemungkinan besar sudah ada sejak 100 juta hingga 200 juta tahun setelah Big Bang.
Ini berarti, air sudah ada miliaran tahun lebih awal dari yang diperkirakan para ilmuwan sebelumnya. Penelitian ini diterbitkan pada 3 Maret di jurnal
Nature Astronomy
.
Big Bang adalah teori yang menjelaskan bahwa alam semesta terbentuk dari ledakan besar yang terjadi sekitar 13,8 miliar tahun lalu.
Teori ini juga dikenal sebagai Ledakan Besar.
Kapan air muncul pertama kali di Bumi?
Pada masa awal terbentuknya, alam semesta sangat kering lantaran sebagian besar diisi oleh elemen-elemen yang sangat sederhana, seperti hidrogen, helium, dan litium, dilansir dari
Live Science
, Selasa (11/3/2025).
Unsur-unsur yang lebih berat baru berkembang setelah bintang-bintang pertama terbentuk, membakar habis persediaan bahan bakarnya, dan akhirnya meledak.
Ledakan bintang seperti itu, yang dikenal sebagai supernova, bertindak seperti panci presto yang menggabungkan elemen lebih ringan menjadi elemen yang semakin berat.
“Oksigen, yang ditempa di jantung supernova ini, digabungkan dengan hidrogen untuk membentuk air, membuka jalan bagi terciptanya elemen-elemen penting yang dibutuhkan untuk kehidupan,” kata rekan penulis studi, Daniel Whalen.
Untuk menentukan kapan air pertama kali muncul, para peneliti meneliti supernova paling tua, yang disebut supernova Populasi III.
Whalen dan timnya mengamati model dari dua jenis sisa-sisa bintang purba ini, supernova keruntuhan inti, yaitu ketika bintang besar runtuh akibat massanya sendiri.
Kedua adalah supernova ketidakstabilan pasangan, yaitu ketika tekanan interior bintang tiba-tiba turun dan menyebabkan keruntuhan sebagian.
Para peneliti menemukan, tak lama setelah Big Bang, kedua tipe supernova ini menghasilkan gumpalan gas padat yang kemungkinan besar mengandung air.
“Secara keseluruhan, jumlah air dalam awan gas ini mungkin cukup kecil, tetapi terkonsentrasi di area planet dan bintang kemungkinan besar terbentuk,” kata tim peneliti.
Galaksi-galaksi paling awal kemungkinan besar terbentuk dari area ini, yang berarti air bisa jadi sudah ada.
“Ini menyiratkan bahwa kondisi yang diperlukan untuk pembentukan kehidupan sudah ada jauh lebih awal dari yang kita bayangkan,” kata Whalen.
“Ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam pemahaman kita tentang alam semesta awal,” tambahnya.
Pengamatan dari Teleskop Antariksa James Webb, yang dirancang untuk melihat bintang-bintang tertua di alam semesta, dapat membantu validasi hasil ini lebih lanjut.



