Kasus Pelecehan Seksual di SMAN 4 Kota Serang, Tiga Guru Diduga Terlibat
Baru-baru ini, muncul fakta baru terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang terjadi di SMAN 4 Kota Serang. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa ada tiga oknum guru yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut. Ketiga orang tersebut memiliki inisial D, SJ, dan S.
Dari ketiganya, D sudah dinonaktifkan oleh pihak sekolah. Sedangkan SJ sering mengajak siswi untuk “check-in” ke hotel dengan alasan membagikan rapor. Hal ini menjadi salah satu indikasi kuat bahwa ia melakukan tindakan tidak sesuai etika. Sementara itu, S adalah pengajar mata pelajaran agama. Ia kerap melontarkan candaan yang bernada seksis dan melecehkan, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman bagi para siswa.
Pengakuan dari Alumni dan Korban
Seorang alumni tahun 2025, yang berinisial I, mengungkap bahwa ada oknum guru yang juga melakukan pelecehan secara verbal kepada siswa. Ia menirukan ucapan yang pernah dilontarkan oleh oknum guru tersebut, seperti: “Kamu kayak gitu mau ngjbly, mau jadi lnt*?”.
Ia juga menyebutkan bahwa temannya pernah mendengar ucapan tidak etis dari oknum guru perempuan berinisial Z. Ucapan tersebut antara lain: “Kamu ngapain berpenampilan seperti itu, giliran dilch*n aja nyalahin cowo.”
Buktikan dengan Chat WhatsApp
Selama aksi unjuk rasa, para peserta menunjukkan bukti berupa tangkapan layar chat WhatsApp antara terduga pelaku dan korban. Isi percakapan tersebut menunjukkan bahwa seorang oknum guru berinisial S mengajak korban ke hotel Oyo dengan modus membagikan rapot.
Percakapan tersebut mencantumkan beberapa pesan, seperti:
– “Rapot mau diambil gak,” tulis chat oknum guru.
– “Mau pak,” balas korban.
– “Mau ke oyo?” chat oknum guru.
– “Sama siapa pak?” balas korban.
– “Sama bapak lah,” chat oknum guru.
– “Lama kali blz wa juga,” terusnya.
– “Besok sekolah gak kamu nya,” lanjutnya.
Bukti-bukti ini menjadi dasar bagi massa aksi untuk menuntut penanganan yang lebih serius terhadap kasus ini.
Aksi Unjuk Rasa yang Ricuh
Massa aksi yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa melakukan unjuk rasa di depan SMAN 4 Kota Serang pada Senin (21/7/2025). Aksi tersebut berlangsung ricuh setelah massa menuntut agar pihak sekolah mempertemukan oknum pelaku dengan para peserta aksi. Namun, pihak sekolah tidak memenuhi tuntutan tersebut.
Para peserta membentangkan spanduk dengan tulisan seperti “Instansi Bobrok, SMAN 4 Diobok-obok” dan “Yang Mencoreng Bukan Suara Kami, Tapi Perbuatan Mereka”. Selain itu, mereka juga menunjukkan bukti-bukti berupa tangkapan layar chat WhatsApp yang menunjukkan adanya ajakan tindakan seksual dari oknum guru.
Tanggapan dari Pihak Sekolah
Menanggapi isu ini, Plt Kepala Sekolah SMAN 4 Kota Serang Nurdiana Salam mengatakan bahwa oknum guru yang diduga melakukan pelecehan telah dilimpahkan ke pihak kepolisian. Ia menegaskan bahwa kasus ini kini sedang ditangani oleh aparat yang berwenang.
“Oknum ini sudah ada di kepolisian, sudah ditangani oleh aparat yang berwenang. Bukan kewenangan sekolah untuk memberikan vonis dan sebagainya,” ujar Nurdiana.



