Reaksi Ganas Korem 041/Gamas Bengkulu terhadap Serangan Brutal Geng Motor di RS Militer

Reaksi Ganas Korem 041/Gamas Bengkulu terhadap Serangan Brutal Geng Motor di RS Militer

Tanggapan Korem 041 Garuda Emas terhadap Penyerangan di RS DKT Bengkulu

Pihak Korem 041 Garuda Emas (Gamas) Bengkulu memberikan respons terkait kejadian penyerangan yang terjadi pada dini hari Minggu (20/7/2025) di kawasan Rumah Sakit Detasemen Kesehatan Tentara (RS DKT) Kota Bengkulu. Hal ini dilakukan setelah seorang petugas parkir bernama Indra menjadi korban serangan brutal yang melibatkan 13 pelaku.

Kepala Penerangan Korem 041 Gamas, Mayor Inf Akhirudin menyampaikan bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya langkah cepat yang diambil oleh Polresta Bengkulu dalam menangani kasus tersebut. Ia menekankan bahwa Korem mengapresiasi upaya kepolisian dalam merespons insiden tersebut dan menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan dan penindakan kepada Polresta Bengkulu.

Read More

“Kami sangat mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Korem menyerahkan sepenuhnya kepada Polresta Bengkulu untuk menangani kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujar Mayor Akhirudin.

Meskipun saat ini belum ada peningkatan pengamanan di sekitar lokasi kejadian, ia tetap menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi ancaman dari kelompok-kelompok yang terorganisir, seperti geng motor. Korem juga berkomitmen untuk terus memberikan dukungan moral dan operasional agar proses hukum dapat berjalan lancar.

Kronologi Penyerangan

Penyerangan bermula ketika korban, Indra, sedang bertugas sebagai juru parkir di RS DKT. Saat itu, ia sedang duduk di pinggir jalan di Jalan Zainul Arifin, Kelurahan Timur Indah. Tiba-tiba, sekelompok pelaku yang membawa senjata tajam mendekati korban. Melihat ancaman, Indra berusaha melarikan diri namun terjatuh dan menjadi sasaran serangan tanpa ampun.

Serangan yang dilakukan oleh para pelaku menyebabkan korban mengalami luka di tangan kanan, tangan kiri, punggung, dan pinggang sebelah kiri. Kondisi korban yang cukup parah memaksa ia untuk mendapatkan perawatan di RS DKT sebelum melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Polresta Bengkulu bertindak cepat dengan mengamankan 13 orang yang terlibat dalam penyerangan tersebut. Penangkapan dilakukan melalui serangkaian penyelidikan intensif dan pemeriksaan rekaman CCTV yang tersedia di sekitar lokasi kejadian.

Dari 13 pelaku yang ditangkap, 7 di antaranya adalah pelajar yang masih berstatus siswa SMP dan SMA. Penangkapan ini memunculkan dugaan bahwa mereka terlibat dalam jaringan geng motor yang terorganisir di Kota Bengkulu.

Barang Bukti yang Disita

Selain menangkap para pelaku, aparat kepolisian berhasil menyita sejumlah barang bukti yang diduga digunakan dalam aksi penyerangan. Beberapa barang bukti tersebut antara lain pedang, parang, celurit, serta sebuah cobek kayu sepanjang satu meter. Selain itu, polisi juga menemukan dua batang paku yang dibalut tali rapia biru dan sebuah bendera hitam bertuliskan ‘Official Masterim’.

Benda-benda ini mengindikasikan adanya persiapan matang dan kekerasan yang direncanakan dengan tujuan tertentu. Polresta Bengkulu terus melakukan pemeriksaan terhadap ke-13 pelaku yang telah ditangkap. Mereka akan diperiksa lebih lanjut untuk mengetahui lebih banyak tentang kelompok geng motor ini dan kemungkinan adanya tindak kekerasan lainnya yang dilakukan oleh mereka.

“Kami akan membawa kasus ini sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku,” ujar Kasat Reskrim Polresta Bengkulu Kompol Sujud Alif Yulam Lam.

Related posts