Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan Warga oleh Petugas Proyek di Kibin Serang

Polisi Selidiki Dugaan Penganiayaan Warga oleh Petugas Proyek di Kibin Serang

Penindakan Terhadap Dugaan Pengeroyokan di Proyek Strategis Nasional

Polres Serang akan segera menindaklanjuti laporan terkait dugaan pengeroyokan yang dilakukan oleh dua orang yang diduga merupakan petugas keamanan proyek pengurugan Gardu PLN di Desa Ketos, Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang. Hal ini diungkapkan oleh Kasat Reskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady, kepada BantenMedia.

Ia menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait laporan dugaan penganiayaan tersebut. “Dengan adanya laporan tersebut, kami akan melakukan penyelidikan atas kejadian yang dilaporkan,” ujar Andi pada Sabtu (19/7/2025).

Read More

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil sejumlah pihak yang terlibat dalam kejadian tersebut. “Kami pasti akan memanggil semua pihak yang dapat dijadikan saksi untuk mengumpulkan alat bukti,” tambahnya.

Sebelumnya, seorang pengguna jalan asal Desa Walikukun, Kecamatan Carenang, Kabupaten Serang, menjadi korban pemukulan saat melintas di area proyek urugan tanah milik Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jalan Raya Tambak-Carenang, Desa Ketos, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang. Korban bernama Pakrudin (42 tahun) telah resmi melaporkan peristiwa tersebut ke Polres Serang.

Kejadian bermula ketika Pakrudin hendak pulang kerja pada Rabu petang, 16 Juli 2025. Saat itu, ia melintasi jalan yang dipadati truk proyek urugan pembangunan gardu PLN. Merasa terganggu karena kemacetan, ia akhirnya menyampaikan keluhannya di area lokasi proyek tersebut.

Tidak lama setelah itu, ia mengaku langsung ditarik dan dipukul oleh dua orang yang diduga merupakan pekerja proyek. “Baru saya bilang, ‘kalau begini terus mending bikin jalan sendiri’, langsung switer saya ditarik dari belakang, dan saya dipukul,” ujar Pakrudin.

Menurut dia, kondisi jalan di sekitar proyek sudah lama dikeluhkan oleh warga. Material urugan yang tergenang air hujan membuat permukaan jalan licin. Akibatnya, banyak pengendara yang terpeleset dan jatuh.

“Kalau habis hujan, sisa urugan itu bikin jalan licin. Banyak karyawan jatuh di situ,” kata Pakrudin.

Akibat pengeroyokan tersebut, Pakrudin mengalami luka robek di pelipis kanan dan memar di pipi. Ia langsung melapor ke Polres Serang sekitar pukul 19.00 WIB pada hari yang sama.

Dalam laporannya, Pakrudin menyebut dua nama pelaku, yaitu berinisial D dan T, yang tidak dikenalnya sebelumnya. Lebih lanjut, ia berharap pihak proyek bisa lebih memperhatikan keselamatan pengguna jalan.

“Proyek ini kan pakai jalan umum. Harusnya jangan sampai merugikan pengendara lain,” pungkasnya.

Related posts