JAKARTA, BANTENMEDIA
PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengonfirmasi bahwa jalur Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Selatan sudah siap dipergunakan oleh para pemudik yang berencana pulang ke Jakarta serta daerah sekelilingnya saat masa arus balik Lebaran pada tahun 2025.
Dijelaskan oleh Kepala Grup Komunikasi Korporat dan Pengembangan Masyarakat Jasamarga, Lisye Octaviana, seksi jalan tersebut akan dioperasionalkan dengan tidak dikenakannya tarif, sehingga bebas biaya, untuk mendukung arus mudik dimulai pada tanggal 2 April 2025.
“Bahkan jalurnya berfungsi dengan panjang melebihi 32 kilometer. Sebab bersifat fungsional, belum ada biaya tambahan yang dipungut,” jelas Lisye
dikutip
Senin (31/2/2025).
Dia menambahkan bahwa pengoperasian jalan toll Japek II Selatan dirancang khusus untuk mengatasi peningkatan volume kendaraan selama masa mudik berakhir. Tujuan utamanya adalah untuk meneruskan aliran trafik dari arah Bandung menuju Jakarta.
Akibatnya, arus kembali dari Bandung menuju ibu kota tidak akan bersilangan lagi dengan kendaraan yang datang dari Tol Trans Jawa di titik Kilometer 66 Dawan.
“Kedepannya, kendaraan dapat secara langsung memasuki dan meninggalkan Sadang, lalu kemudian bisa keluar di Gerbang Toll Cibatu sebelum dilanjutkan perjalanannya menuju Jakarta,” jelas Lisye.
Namun perlu diingat bahwa hanya kendaraan golongan satu saja yang berhak menggunakan jalan tol Japek II Selatan.
Khususnya, hanya untuk kendaraan non bus dan non truck. Jalur ini akan tersedia mulai pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.
Akan tetapi, Jasamarga masih mempersiapkan jalan tol tersebut agar dapat dilalui sepanjang 24 jam. Apalagi ketika volume kendaraan pada Tol Cipularang telah melampaui batas kemampuan jalannya.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho sebelumnya menyebut bahwa Tol Japek II Selatan akan digunakan untuk mengatasi arus balik Lebaran tahun 2025.
“Mudanya kelak dapat mengatasi kemacetan di titik kilometer 66 pada jalan Trans Jawa,” katanya.
Selanjutnya, Agus menyinggung bahwa timnya saat ini telah memulai persiapan berbagai skenario guna mengantisipasi arus balik Lebaran. Diperkirakan puncak dari arus balik Lebaran tahun 2025 akan terjadi pada awal tanggal 6 April 2025.
“Maka dengan demikian, tadi malam kami telah menyusun beberapa strategi efektif, agar nantinya pemerintah dapat menghadiri dan menangani para pemudik serta mereka yang melakukan arus balik,” jelas Agus.


