VIDEO Pelabuhan Eilat Tutup Total, Serangan Houthi Picu Krisis Keuangan Israel

VIDEO Pelabuhan Eilat Tutup Total, Serangan Houthi Picu Krisis Keuangan Israel

Penutupan Pelabuhan Eilat Akibat Krisis Keuangan dan Serangan Houthi

Pemerintah Israel mengumumkan bahwa seluruh aktivitas di Pelabuhan Eilat akan ditutup mulai hari Minggu (20/7/2025). Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap krisis keuangan yang semakin memburuk, setelah serangan oleh kelompok Houthi di Laut Merah. Penutupan ini diperkirakan akan berdampak signifikan terhadap ekonomi daerah dan operasional perdagangan internasional.

Kebijakan penutupan pelabuhan ini dilakukan setelah Pemerintah Kota Eilat memutuskan untuk membekukan rekening bank pelabuhan sebesar 3 juta dolar AS atau sekitar Rp 48 miliar. Alasan utama dari tindakan ini adalah adanya tunggakan pajak yang belum dibayarkan oleh pihak pelabuhan. Hal ini menunjukkan bahwa masalah keuangan yang dialami pelabuhan tidak hanya berasal dari luar, tetapi juga dari dalam sistem administrasi sendiri.

Read More

Pemerintah Israel memberikan alasan bahwa operasional pelabuhan terus mengalami kerugian akibat gangguan jalur pelayaran internasional. Setelah serangan kelompok bersenjata Houthi di Laut Merah, jalur pelayaran menuju Eilat menjadi tidak aman. Akibatnya, banyak perusahaan pelayaran memilih untuk mengalihkan rute pengiriman mereka ke pelabuhan lain seperti Ashdod dan Haifa, yang terletak di Laut Mediterania. Perubahan rute ini menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah kapal yang melintasi Pelabuhan Eilat.

Otoritas Pengiriman dan Pelabuhan Israel mengungkapkan bahwa seluruh rekening pelabuhan telah disita oleh Pemerintah Kota Eilat. Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, pendapatan pelabuhan mengalami penyusutan lebih dari 80 persen. Angka ini mencerminkan betapa parahnya dampak serangan Houthi terhadap ekonomi lokal dan nasional.

Selain itu, penutupan pelabuhan juga berpotensi memengaruhi hubungan dagang dengan negara-negara lain. Sejumlah mitra dagang yang biasa menggunakan Pelabuhan Eilat mungkin harus mencari alternatif lain, yang bisa berujung pada peningkatan biaya logistik dan ketidakstabilan pasar.

Beberapa ahli ekonomi mengkhawatirkan bahwa kebijakan penutupan ini bisa memperparah krisis keuangan yang sudah ada. Jika tidak ada solusi cepat, maka dampaknya bisa menyebar ke sektor-sektor lain, termasuk industri pariwisata dan pertanian yang bergantung pada akses ke pelabuhan.

Dalam situasi seperti ini, penting bagi pemerintah untuk segera menemukan solusi yang dapat menjaga stabilitas ekonomi dan keamanan maritim. Beberapa opsi yang bisa dipertimbangkan antara lain adalah memperkuat keamanan pelabuhan, membangun kemitraan dengan negara-negara tetangga, serta mencari dana tambahan dari sumber-sumber internasional.

Penutupan Pelabuhan Eilat merupakan peringatan bagi seluruh pemangku kepentingan bahwa ancaman keamanan maritim dapat memiliki konsekuensi yang sangat luas. Diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk menghadapi tantangan ini secara efektif.

Related posts