Kinerja APBD Kabupaten Katingan Tahun 2024 Dinilai Masih Membutuhkan Peningkatan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan, Winda Natalia, mengungkapkan kekhawatiran terhadap realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2024. Ia menilai bahwa keberhasilan pemerintah daerah dalam merealisasikan pendapatan daerah menjadi indikator utama dari keberhasilan pelaksanaan APBD.
Menurut Winda, pendapatan daerah Kabupaten Katingan masih sangat bergantung pada pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan provinsi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar sumber pendapatan daerah berasal dari dana yang dialokasikan oleh pemerintah tingkat atas.
“Berbagai jenis pendapatan transfer, seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), pada APBD 2024 berhasil terealisasi mencapai lebih dari Rp 1 triliun, atau sekitar 97,22% dari target yang ditetapkan,” ujarnya dalam rapat paripurna beberapa waktu lalu.
Secara keseluruhan, realisasi pendapatan Pemerintah Kabupaten Katingan pada tahun anggaran 2024 mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun anggaran 2023. Namun, meski ada peningkatan, Winda menyatakan bahwa ketergantungan terhadap transfer dari pusat dan provinsi masih sangat tinggi.
Selain itu, ia juga menyoroti kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Katingan pada APBD 2024. Dari target yang ditetapkan sebesar Rp 117 miliar lebih, PAD yang terealisasi hanya mencapai lebih dari Rp 68 miliar, atau sekitar 57,79 persen.
“Realisasi PAD kita masih belum maksimal dan belum menunjukkan perubahan positif yang signifikan,” tegasnya.
Winda berharap pemerintah daerah dapat berinovasi dan mencari solusi untuk meningkatkan PAD. Selain itu, ia menyarankan agar pemerintah mampu menciptakan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat Katingan.
Di sisi lain, Winda juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Katingan masih mengalami defisit pada tahun anggaran 2024. Ia menekankan bahwa hal ini perlu menjadi perhatian serius guna perbaikan dalam peningkatan pendapatan daerah dan investasi, serta langkah-langkah lain yang lebih kolaboratif di masa mendatang.
Faktor Penyebab Ketergantungan pada Pendapatan Transfer
Beberapa faktor yang memengaruhi ketergantungan pendapatan daerah terhadap transfer antara lain:
- Kurangnya potensi sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan secara optimal.
- Minimnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi lokal.
- Keterbatasan kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola sumber pendapatan asli.
Oleh karena itu, diperlukan strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan tersebut. Salah satunya adalah dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perekonomian daerah melalui pelatihan dan pendampingan.
Langkah-Langkah yang Diharapkan
Untuk mencapai peningkatan PAD, beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:
- Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya lokal.
- Mengembangkan program-program ekonomi kerakyatan yang berbasis pada potensi daerah.
- Meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran daerah untuk memastikan alokasi dana yang tepat sasaran.
Selain itu, penting juga untuk memperkuat kerjasama antara pemerintah daerah dengan pihak swasta dan organisasi masyarakat dalam menjalankan program-program pembangunan.
Kesimpulan
Meskipun terdapat peningkatan dalam realisasi pendapatan daerah, tetapi masih banyak hal yang perlu diperbaiki. Ketergantungan pada pendapatan transfer dan rendahnya realisasi PAD menjadi tantangan yang harus segera diatasi. Dengan adanya inovasi dan kolaborasi yang lebih baik, diharapkan Kabupaten Katingan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun perekonomian daerah yang lebih mandiri.



