Perbedaan Antara Serangan Jantung dan Henti Jantung
Dalam dunia kesehatan, istilah “serangan jantung” dan “henti jantung” sering kali disalahpahami sebagai kondisi yang sama. Namun, sebenarnya keduanya memiliki perbedaan signifikan baik dari segi penyebab maupun cara penanganannya. Penjelasan ini diberikan oleh dr. M. Tasrif Mansur, Sp.PD, K-KV, dari RS Wahidin Sudirohusodo, dalam sebuah acara Siaran Sehat di Instagram Kementerian Kesehatan RI.
Apa Itu Serangan Jantung?
Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke otot jantung terganggu akibat penyumbatan pada pembuluh darah koroner. Hal ini menyebabkan kekurangan oksigen pada jaringan jantung, yang berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan tersebut. Gejala umum yang muncul antara lain nyeri dada, sesak napas, dan keringat dingin.
Namun, penting untuk diketahui bahwa pasien dengan serangan jantung masih dalam keadaan sadar dan dapat berbicara serta meminta bantuan. Waktu menjadi faktor kunci dalam penanganan kondisi ini. Semakin cepat pasien mendapatkan pertolongan, semakin besar peluang untuk mencegah kerusakan jantung yang lebih parah.
Apa Itu Henti Jantung?
Berbeda dengan serangan jantung, henti jantung merupakan kondisi gawat darurat di mana jantung berhenti memompa darah sepenuhnya. Pada kondisi ini, pasien bisa tiba-tiba pingsan dan tidak memiliki nadi. Tidak seperti serangan jantung, pasien dengan henti jantung tidak sadar dan tidak dapat berbicara atau meminta bantuan.
dr. M. Tasrif Mansur menjelaskan bahwa henti jantung biasanya terjadi sebagai kelanjutan dari serangan jantung yang tidak ditangani secara tepat. Jika otot jantung mengalami kerusakan yang berat, maka jantung bisa berhenti berdetak.
Pentingnya Tindakan Cepat
Dalam situasi darurat, respons yang cepat sangat penting. Jika seseorang mengalami henti jantung, tindakan pertama yang harus dilakukan adalah melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) secepat mungkin. Tanpa tindakan darurat ini, risiko kematian sangat tinggi, bahkan bisa terjadi dalam hitungan menit.
dr. M. Tasrif Mansur menekankan bahwa masyarakat perlu memahami perbedaan antara kedua kondisi ini agar dapat memberikan respons yang tepat saat menghadapi situasi darurat. Banyak orang cenderung panik dan tidak tahu apa yang harus dilakukan. Padahal, dengan pemahaman tentang gejala dan tindakan awal, nyawa bisa diselamatkan.
Edukasi dan Kesadaran Masyarakat
Edukasi masyarakat tentang perbedaan serangan jantung dan henti jantung menjadi hal yang sangat penting. Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat dapat bertindak lebih cepat dan efektif dalam situasi darurat. Selain itu, kesadaran akan pentingnya tindakan pertama seperti CPR juga perlu ditingkatkan.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh masyarakat antara lain:
– Memahami gejala serangan jantung dan henti jantung.
– Mengetahui cara melakukan CPR dasar.
– Menghubungi layanan darurat segera setelah menemukan kondisi darurat.
– Melakukan pelatihan CPR secara berkala.
Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat, diharapkan angka kematian akibat kondisi jantung darurat dapat diminimalkan. Setiap detik yang terlewat bisa menjadi penentu hidup atau matinya seseorang. Oleh karena itu, penting bagi semua orang untuk memahami dan siap menghadapi situasi darurat yang melibatkan jantung.




