Pentingnya Peran Orang Tua dalam Mencegah Kekerasan Seksual terhadap Anak
Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Lebak menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mencegah kekerasan seksual terhadap anak. Menurut kepala UPTD PPA Lebak, Fuji Astuti, pengawasan dan perhatian yang lebih intensif dari orang tua sangat diperlukan untuk melindungi anak-anak dari ancaman tersebut.
Menurut data yang diungkapkan oleh Fuji, sepanjang Januari hingga Juli 2025, tercatat sebanyak 124 kasus kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Lebak. Dari jumlah tersebut, sebagian besar korban adalah anak-anak. Ia menegaskan bahwa anak-anak membutuhkan perhatian ekstra dari orang tua agar tidak merasa sendirian dan memiliki seseorang yang bisa menjaganya.
“Orang tua harus aktif berkomunikasi dengan anak. Jika anak ingin bercerita atau curhat tentang apa yang mereka alami, orang tua harus siap mendengarkan dan memahami,” ujarnya dalam wawancara telepon.
Fuji menjelaskan bahwa banyak kasus pelecehan seksual terjadi karena kurangnya perhatian dan pendampingan dari orang tua, khususnya saat anak memasuki masa pubertas. Ia menyebutkan bahwa kebanyakan korban adalah siswa SD dan SMP. Yang memprihatinkan, beberapa pelaku dalam kasus ini adalah oknum guru.
“Data yang kami terima menunjukkan bahwa mayoritas korban adalah siswa SD dan SMP. Ironisnya, pelaku dalam beberapa kasus justru adalah oknum guru,” katanya.
Menyadari hal ini, UPTD PPA Lebak mengimbau Dinas Pendidikan (Dindik) Lebak untuk memperketat pengawasan terhadap seluruh guru di setiap sekolah. Menurut Fuji, lokasi kejadian kekerasan seksual sering kali terjadi di lingkungan sekolah, termasuk di luar jam pelajaran.
“Kami langsung berkoordinasi dengan Dindik Lebak jika ada laporan mengenai guru yang terlibat dalam kasus kekerasan seksual. Oleh karena itu, kami meminta Dindik untuk meningkatkan pengawasan terhadap guru,” ujarnya.
Ia juga menyarankan agar para guru tidak berkeliaran di sekolah setelah jam pelajaran tanpa alasan jelas. “Setelah jam sekolah selesai, siswa seharusnya langsung pulang. Jangan sampai ada guru yang masih berkeliaran tanpa keperluan jelas, karena tempat kejadian perkara (TKP) sering kali berada di lingkungan sekolah,” tambahnya.
Langkah-Langkah yang Harus Dilakukan Orang Tua
Untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual terhadap anak, orang tua perlu melakukan beberapa langkah penting:
- Meningkatkan komunikasi dengan anak: Orang tua harus aktif berdialog dengan anak agar dapat mengetahui kondisi emosional dan situasi yang sedang dihadapi anak.
- Memberikan perlindungan yang cukup: Orang tua perlu memberikan perhatian dan pengawasan yang lebih pada anak, terutama saat mereka memasuki masa pubertas.
- Membuka ruang bagi anak untuk bercerita: Anak perlu merasa aman dan nyaman untuk berbicara tentang pengalaman mereka, baik itu positif maupun negatif.
- Memantau aktivitas anak: Orang tua perlu mengetahui kegiatan anak di luar rumah, terutama saat berada di sekolah atau lingkungan umum.
Peran Sekolah dalam Mencegah Kekerasan Seksual
Sekolah juga memiliki peran penting dalam mencegah kekerasan seksual terhadap anak. Selain memberikan pendidikan akademik, sekolah harus menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi siswa. Hal ini termasuk memastikan bahwa guru tidak berada di lingkungan sekolah secara tidak wajar setelah jam pelajaran selesai.
Selain itu, sekolah perlu memperkuat sistem pengawasan terhadap guru dan staf lainnya. Jika ada indikasi kecurigaan atau laporan mengenai tindakan tidak sesuai, sekolah harus segera mengambil tindakan yang tepat.
Dengan kolaborasi antara orang tua, sekolah, dan pihak berwenang, diharapkan dapat mengurangi risiko kekerasan seksual terhadap anak dan menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk tumbuh dan berkembang.



